KOMPAS.com – Perusahaan teknologi global yang dikenal dengan platform connected planning-nya, Anaplan, resmi membuka pusat data (data center) pertama di Indonesia.
Keberadaan pusat data lokal itu diharapkan mampu memperkuat kapabilitas teknologi Anaplan dalam mendukung transformasi digital dan pengambilan keputusan berbasis data secara real-time bagi pelaku industri di Tanah Air.
Sebagai platform skenario planning dan analitik terkemuka, Anaplan telah digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia untuk menyusun perencanaan strategis mulai dari proyeksi keuangan, manajemen rantai pasok, hingga pengelolaan sumber daya manusia.
Managing Director Asia Pasifik Anaplan Amit Bagga mengatakan, dengan pusat data yang lebih dekat secara geografis, performa dan keamanan layanan Anaplan di Indonesia akan semakin optimal.
“Pusat data tersebut merupakan bukti konkret dari komitmen Anaplan untuk menjawab kebutuhan pasar Indonesia yang semakin digital dan dinamis,” ujar Bagga dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (17/7/2025).
Bagga menjelaskan, kehadiran pusat data Anaplan di Indonesia dapat membuka peluang baru bagi perusahaan untuk mempercepat transformasi digital melalui optimalisasi pemanfaatan data.
Seiring dengan semakin masifnya adopsi teknologi cloud, kepatuhan terhadap regulasi juga menjadi perhatian utama, khususnya terkait kedaulatan data.
Baca juga: Indonesia Disebut Punya Data Center AI Terbesar Kedua di Asia Tenggara
Dalam konteks ini, kehadiran pusat data lokal tidak hanya memperkuat posisi perusahaan dalam memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, tetapi juga membantu mengatasi tantangan teknis, seperti latensi.
“Kehadiran infrastruktur dalam negeri memudahkan perusahaan untuk menjalankan kewajiban hukum sambil menjaga data tetap berada di Indonesia. Apalagi, kesadaran akan pentingnya mengelola data secara mandiri di dalam negeri semakin bertumbuh,” ujar Bagga.
Lebih dari itu, teknologi cloud yang didukung infrastruktur lokal, seperti pusat data Anaplan juga dapat membuka potensi baru bagi institusi pemerintah ataupun sektor swasta dalam memaksimalkan inovasi berbasis data.
Kemudian, perlindungan terhadap data sensitif pelanggan juga menjadi prioritas dengan sistem keamanan berlapis guna mencegah risiko kebocoran informasi dan ancaman siber lain. Hal ini memberikan jaminan bagi perusahaan bahwa data strategis mereka dikelola dalam ekosistem yang aman dan terkontrol.
Dalam jangka panjang, infrastruktur tersebut dirancang untuk fleksibel dan terukur sehingga mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan bisnis yang berkembang.
Menurut Bagga, baik perusahaan besar maupun organisasi yang sedang bertumbuh, dapat memanfaatkan platform Anaplan untuk mengelola skenario perencanaan yang semakin kompleks tanpa terbatas oleh hambatan teknologi atau kapasitas sistem.
“Kami tidak hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga membangun fondasi strategis yang mendukung perusahaan Indonesia dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan ketidakpastian pasar,” tegasnya.
Kehadiran pusat data Anaplan di Indonesia mendapat sambutan positif dari pelaku industri di Indonesia.
Baca juga: Penggunaan Kecerdasan Buatan Makin Marak, Data Center Makin Dibutuhkan
Head of Corporate IT PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Franciscus Adam menyebut bahwa langkah Anaplan merupakan komitmen nyata terhadap kebutuhan transformasi digital perusahaan lokal.
“Dengan pusat data lokal, kami dapat menjalankan strategi bisnis dengan lebih responsif karena keputusan dapat dibuat berdasarkan data yang selalu terhubung dan diperbarui secara real-time,” kata Franciscus.
Menanggapi itu, Vice President Anaplan Asia Magdalena Hendrata menuturkan bahwa inovasi teknologi memang harus mendekat kepada penggunanya.
“Kami percaya bahwa mendekatkan infrastruktur Anaplan ke Indonesia akan mempercepat inovasi dan daya saing bisnis di sini,” ujarnya.
Sebagai informasi, peluncuran pusat data Anaplan di Indonesia merupakan bagian dari komitmen Anaplan dalam investasi global sebesar 500 juta dollar AS yang diumumkan pada 2024.
Investasi tersebut dialokasikan untuk pengembangan platform, peluncuran aplikasi baru, serta integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) guna mendorong kapabilitas perencanaan skenario yang lebih presisi dan adaptif.
Langkah tersebut sekaligus menegaskan komitmen Anaplan dalam mendukung transformasi digital dan AI yang inklusif di Indonesia. Transformasi ini tidak hanya ditujukan bagi perusahaan besar, tetapi juga bagi berbagai sektor dan skala organisasi.
“Dengan pendekatan berbasis AI, Anaplan mendorong ekosistem perencanaan yang lebih cerdas, responsif, dan relevan terhadap dinamika pasar yang cepat berubah, sembari memastikan teknologi yang dikembangkan dapat diakses dan dimanfaatkan secara luas di seluruh ekosistem bisnis Indonesia,” imbuh Magdalena.