KOMPAS.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung ketahanan energi nasional dan transisi pemanfaatan energi melalui hilirisasi batu bara. Salah satu produk unggulan dari upaya hilirisasi ini adalah briket batu bara.
Sebagai produsen briket batu bara berkualitas di Indonesia, PTBA mengoperasikan dua pabrik briket. Kedua pabrik tersebut berada di Tanjung Enim yang telah beroperasi sejak 1993 dan Natar, Lampung.
Melalui kedua pabrik itu, perusahaan menyediakan solusi energi alternatif yang efisien dan ekonomis bagi masyarakat luas, mulai dari rumah tangga, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), usaha kuliner, hingga sektor peternakan.
Briket batu bara merupakan bahan bakar padat yang dihasilkan melalui serangkaian proses khusus di pabrik, termasuk karbonisasi. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kalori batu bara.
Baca juga: Bukit Asam (PTBA) Bongkar Strategi Bisnis di Tengah Penurunan Harga Batu Bara
Produk unggulan PTBA, Briket Super, yang melalui proses karbonisasi mampu menaikkan nilai kalori dari sekitar 4.800–5.000 menjadi 5.300–5.800 kilokalori per kilogram (kcal/kg) gross as received (GAR).
Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA Turino Yulianto mengatakan bahwa Briket Super semakin diminati oleh pelaku usaha makanan dan jasa boga.
“Briket Super ini mudah terbakar, tidak menghasilkan asap, dan tidak memengaruhi cita rasa masakan,” ujar Turino dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/7/2025).
Briket batu bara menawarkan serangkaian keunggulan signifikan jika dibandingkan bahan bakar konvensional, menjadikannya pilihan energi yang menarik. Salah satu manfaat utamanya adalah efisiensi. Ini tecermin dari sifatnya yang lebih hemat dalam penggunaan energi.
Baca juga: Bukit Asam (PTBA) Raih Laba Bersih Rp 391,48 Miliar di Triwulan I 2025
Briket tersebut juga menghasilkan panas bara yang tinggi dengan nyala yang bersih dan bebas jelaga sehingga membantu menjaga kebersihan perabotan dan dapur.
Keunggulan penting lainnya adalah pembakarannya yang tanpa asap dan bau sehingga tidak ada perubahan pada rasa atau aroma masakan. Bahkan, briket batu bara aman untuk penggunaan rumah tangga, terutama Briket Super Karbonisasi.
Briket tersebut juga menjamin keamanan karena tidak beracun dan tidak berbahaya bagi manusia ataupun hewan peliharaan atau ternak. Produk ini juga bebas dari risiko ledakan. Bahkan, abu sisa pembakarannya dapat dimanfaatkan kembali sebagai abu gosok, alat penyulut briket, campuran pupuk, atau sebagai bahan pencampur dalam bangunan.
Briket batu bara menunjukkan keserbagunaan dan dapat dimanfaatkan secara luas di berbagai sektor. Dalam konteks memasak, briket ini menjadi pilihan ideal bagi rumah tangga, restoran, pabrik kerupuk, pabrik tahu atau tempe, dan berbagai usaha kuliner lainnya.
Baca juga: Perkuat Transisi Energi, PTBA Operasikan PLTS Timah Industri di Kawasan Industri Cilegon
Selain itu, briket juga berperan penting dalam pemanasan, baik sebagai penghangat ruangan, mendukung operasional peternakan ayam, maupun penyulingan atsiri. Kemampuannya dalam pengeringan juga sangat efektif, digunakan untuk mengeringkan berbagai komoditas, seperti padi, teh, tembakau, karet, kopi, dan kopra.
Tak hanya itu, briket juga dimanfaatkan dalam pembakaran untuk produksi batu bata, genting, dan gamping. Di luar fungsi-fungsi tersebut, briket juga memiliki manfaat lain yang signifikan, seperti menjadi bahan bakar untuk steam boiler.
Pabrik Briket Tanjung Enim dan Natar juga memproduksi serta menjual tungku briket, termasuk tungku portabel, untuk mempermudah konsumen dalam memanfaatkan briket sebagai bahan bakar. Dengan kapasitas terpasang sebesar 10.000 ton per tahun, PTBA terus meningkatkan produksi briket sesuai dengan pertumbuhan permintaan.
Potensi pengembangan briket masih sangat besar, baik untuk kebutuhan rumah tangga, industri kecil, maupun sektor pertanian dan peternakan. Saat ini, PTBA juga terus mengembangkan sayapnya dengan merangkul UMKM dan koperasi di sekitar Muara Enim, Lahat, hingga Lampung sebagai pangsa pasar briket. Hal ini dilakukan untuk memperluas jangkauan manfaat produk hilirisasi tersebut.
Baca juga: Bukit Asam (PTBA) Bongkar Strategi Bisnis di Tengah Penurunan Harga Batu Bara
PTBA berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas distribusinya. Upaya ini tidak hanya memperluas diversifikasi bisnis, tetapi juga berkontribusi dalam mendukung ketahanan energi nasional dan transisi pemanfaatan energi secara efisien dan berkelanjutan.