KOMPAS.com - Mudik Lebaran 2025 mencatatkan angka yang mengesankan. Total pemudik menembus 154,6 juta orang atau sekitar 54,36 persen dari total penduduk Indonesia yang diperkirakan mencapai 284,4 juta jiwa pada Maret 2025.
Di tengah tingginya angka mudik, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memainkan peran kunci dalam memastikan mobilitas masyarakat selama Lebaran 2025 tetap lancar dan terakomodasi dengan baik.
Berdasarkan laporan KAI, tercatat lebih dari 29 juta penumpang menggunakan berbagai layanan KAI Group pada periode Angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung dari Jumat (21/3/2025) hingga Jumat (11/4/2025).
Adapun berbagai layanan kereta api yang dimaksud adalah Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ), Kereta Api (KA) Lokal, KAI Commuter, Whoosh, KA Bandara Medan dan Yogyakarta, serta LRT Sumatera Selatan dan LRT Jabodebek.
Bukan tanpa alasan bila kereta api semakin digandrungi. KAI telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanannya, terutama saat musim Lebaran 2025. Salah satu hasil yang paling mencolok adalah ketepatan waktu (On Time Performance/OTP), baik kedatangan maupun keberangkatan.
Pada Angkutan Lebaran 2025, OTP keberangkatan mencapai 99,69 persen, meningkat dari 99,50 persen pada 2024. Sementara itu, OTP kedatangan mencapai 97,23 persen pada 2025, naik dari 96,90 persen pada tahun sebelumnya.
Peningkatan OTP ini sangat penting karena memastikan kenyamanan dan kepastian bagi pemudik, serta mengurangi risiko keterlambatan yang bisa memengaruhi rencana perjalanan.
Selain peningkatan OTP, terdapat faktor lain yang mendorong peningkatan jumlah penumpang KAI selama Angkutan Lebaran 2025. KAI secara konsisten melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan layanan, termasuk penambahan dan perbaikan sarana dan fasilitas.
Optimalisasi teknologi digital turut menjadi fokus utama, baik untuk pengaturan jadwal perjalanan maupun penyediaan informasi real-time kepada pelanggan melalui aplikasi Access by KAI.
KAI juga mengembangkan sistem peringatan dini dan monitoring perjalanan kereta berbasis digital untuk meminimalkan potensi gangguan dan mempercepat respons terhadap situasi di lapangan.
Tidak hanya melonjak dari segi penumpang, KAI juga mendapatkan respons positif atas kerja kerasnya dalam memaksimalkan pelayanan saat musim mudik Lebaran 2025.
Riset yang dilakukan oleh Research & Analytics KG Media menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen responden merasakan pengalaman mudik yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Adapun aspek yang paling dihargai oleh para penumpang adalah keamanan dan ketepatan waktu perjalanan. Keduanya memperoleh skor kepuasan sangat tinggi, yaitu masing-masing 9,4. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang sangat tinggi terhadap KAI dalam menjamin perjalanan yang aman dan tepat waktu, dua faktor penting bagi kenyamanan penumpang.
Selain itu, kebersihan kereta dan pendingin udara baik di dalam kereta maupun di stasiun juga mendapatkan skor sangat baik, yakni 9,3. Ini menunjukkan bahwa KAI tidak hanya fokus pada waktu perjalanan, tetapi juga memastikan kenyamanan fisik selama perjalanan mudik. Elemen ini menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi keputusan penumpang untuk memilih kereta api.
Aspek lain yang sangat diapresiasi adalah respons petugas terhadap keluhan penumpang, yang memperoleh skor 9,2. Ini menandakan bahwa KAI berhasil memberikan layanan cepat dan efektif dalam menangani masalah atau keluhan dari penumpang. Keberhasilan ini pun memperlihatkan komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik.
Dari segi fasilitas, KAI juga menerima apresiasi tinggi terkait ketersediaan tenant, kuliner, dan ATM di stasiun, dengan skor 8,9. Fasilitas-fasilitas ini sangat penting bagi kenyamanan penumpang yang menunggu di stasiun, dan KAI berhasil menjaga standar fasilitas yang memadai selama musim Lebaran 2025.
Kemudahan dalam mendapatkan tiket dan efisiensi sistem check-in menggunakan teknologi face recognition juga mendapat sambutan positif dengan skor 8,8. Digitalisasi ini mempermudah perjalanan bagi penumpang dan menunjukkan komitmen KAI terus berinovasi untuk mempermudah setiap aspek perjalanan mereka.
Meski sebagian besar aspek mendapat penilaian positif, responden menilai bahwa fasilitas ibadah di kereta menjadi area yang perlu diperbaiki, dengan skor kepuasan yang lebih rendah, yaitu 7,0.
Hal itu menunjukkan adanya ruang untuk pengembangan dalam menyediakan fasilitas ibadah yang lebih memadai, mengingat pentingnya aspek ini bagi banyak penumpang, terutama selama perjalanan panjang.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada pihaknya dan menekankan bahwa capaian tersebut adalah hasil kerja keras seluruh Insan KAI.
“Apresiasi dari masyarakat menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memperbaiki layanan agar semakin andal, aman, dan nyaman,” ujar Didiek.
Ia juga menegaskan, KAI akan terus berinovasi demi memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Kami sangat menghargai setiap masukan. Inovasi layanan digital, peningkatan sarana dan prasarana, serta transformasi budaya kerja akan terus kami lakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” ucap Didiek.