KOMPAS.com – Di tengah kompleksitas pengelolaan kekayaan dan bisnis keluarga, family office menjadi solusi penting bagi individu dan keluarga dengan basis aset yang luas.
Tidak hanya mengelola aset finansial, family office juga berperan menjaga warisan nonfinansial, merancang suksesi lintas generasi, memelihara nilai dan budaya keluarga, serta mendukung gaya hidup dan pendidikan.
Salah satu lokasi terbaik untuk membangun family office adalah di Hong Kong. Kota ini punya pengalaman lebih dari satu abad dalam mengelola kekayaan individu ultra-high-net-worth individuals (UHNWI). Terdapat lebih dari 12.500 UHNWI, angka ini menjadi peringkat pertama di Asia.
Hal tersebut menjadikan Hong Kong tempat strategis untuk saling terhubung dan membangun jaringan bisnis.
Keunggulan strategis Hong Kong sebagai hub bisnis keluarga dan family office Asia
Sebagai pusat keuangan, inovasi, dan teknologi di Asia, Hong Kong menghadirkan ekosistem yang ramah bagi perusahaan keluarga.
Akses mudah ke modal, kedekatan dengan pasar China Daratan, infrastruktur kelas dunia, dan sistem hukum yang kuat menjadikan kota tersebut ideal untuk membangun dan mengembangkan family office.
Vice Chairman dari KGK Group Sanjay Kothari menjelaskan faktor-faktor penting saat memilih lokasi di Asia untuk membangun bisnis keluarga. Ia menyebutkan stabilitas ekonomi, efisiensi regulasi, dan akses ke pasar global sebagai pertimbangan utama.
"Hong Kong menonjol karena posisi strategisnya sebagai gerbang menuju kawasan Asia Pasifik dan infrastruktur keuangan yang kuat," ujar Sanjay.
KGK Group merupakan perusahaan global yang bergerak di industri permata dan perhiasan yang didirikan keluarga Kothari dari Jaipur, India, pada 1905. Sanjay sendiri merupakan generasi keempat dari keluarga Kothari.
Sanjay menambahkan bahwa Hong Kong menawarkan sistem hukum yang transparan, lingkungan pajak yang menguntungkan, serta ekosistem bisnis yang matang dan suportif, yang menjadikannya lokasi ideal untuk memperluas kepentingan bisnis keluarga.
"Hukum perpajakannya sangat menguntungkan untuk bisnis, dengan tidak adanya pajak capital gain dan tarif pajak perusahaan yang rendah. Kebijakan pemerintah yang pro-bisnis memudahkan perusahaan untuk didirikan dan beroperasi, memberikan keyakinan pada bisnis untuk tumbuh dan berekspansi," jelas Sanjay.
Contoh nyata lain keberhasilan bisnis keluarga di Hong Kong adalah Harilela Hotels. Keluarga Harilela telah tinggal di kota ini sejak 1930-an dan membangun kerajaan bisnis yang berkembang dari usaha penjahitan hingga menjadi kelompok perhotelan yang dihormati secara internasional.
"Satu-satunya cara untuk membuat keputusan berjalan dan mengimplementasikannya adalah melalui tata kelola perusahaan yang baik. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik di tingkat dewan dan korporat adalah kunci untuk menciptakan harmonisasi dan menangani tantangan perubahan antar generasi. Kami telah mengadopsi ini di Hong Kong," ujar Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Harilela Hotels Aron Harilela.
Sebagai kota inti dari Greater Bay Area (GBA), Hong Kong adalah lokasi strategis dan gerbang menuju pusat teknologi dan inovasi China. Sekitar 87 juta penduduk GBA menghasilkan gross domestic product (GDP) sekitar 2 triliun dollar AS tahun lalu. Koridor ini juga menjadi rumah bagi perusahaan-perusahaan teknologi global, seperti Huawei, Tencent, dan ZTE.
Bagi pemilik aset Indonesia yang mengejar peluang di kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), robotika, biotek, dan infrastruktur digital, Hong Kong menawarkan batu loncatan yang teregulasi, canggih, dan selaras secara global ke China Daratan. Ini membuat Hong Kong tetap terdepan dalam pembangunan global.
"Hong Kong telah berperan penting dalam menumbuhkan dan melindungi investasi keluarga kami. Pasar keuangannya yang canggih menawarkan beragam peluang, memungkinkan kami mendiversifikasi portofolio dengan percaya diri. Ini memberikan stabilitas yang diperlukan untuk menghadapi fluktuasi ekonomi, berkontribusi signifikan pada pelestarian kekayaan jangka panjang," kata Sanjay.
Tantangan terbesar yang kerap dialami keluarga kaya, ultrakaya, dan pemilik usaha besar adalah memastikan nilai, visi, dan warisan tetap terjaga hingga lintas generasi.
Family office dapat menjalankan peran itu secara menyeluruh, mulai dari investasi, urusan pajak, rencana warisan, gaya hidup, pendidikan anak, hingga kegiatan sosial sambil menjaga privasi dan tetap memberi kendali penuh di tangan keluarga.
Hal itu diakui Sanjay. Ia menekankan pentingnya perencanaan kekayaan untuk memastikan kontinuitas dan keberlanjutan lintas generasi. Sistem hukum dan keuangan Hong Kong, menurutnya, telah menyediakan alat yang efektif untuk menyusun perencanaan warisan dan suksesi.
“Berbagai opsi pengalokasian dana tersedia di Hong Kong, seperti mendirikan family trust, yayasan swasta, dan portofolio investasi yang terdiversifikasi. Ini memastikan kekayaan tetap terjaga dan terkelola secara efisien untuk generasi mendatang,” kata Sanjay.
Kesuksesan Hong Kong menjadi pusat global family office bukanlah kebetulan. Pencapaian ini lahir dari langkah strategis pemerintah untuk membangun ekosistem kelas dunia bagi pengelolaan kekayaan lintas generasi.
Pernyataan Kebijakan (Policy Statement) yang diumumkan pada 24 Maret 2023 menjadi peta jalan komprehensif untuk menarik dan mendukung family office serta pemilik aset dari seluruh dunia.
Menurut studi Deloitte, hingga akhir 2023 sudah ada lebih dari 2.700 single family office yang beroperasi di Hong Kong. Ini mengukuhkan posisi kota tersebut sebagai magnet kekayaan global.
Sejak 2021, Invest Hong Kong (InvestHK) melalui inisiatif FamilyOfficeHK menjadi pintu masuk khusus bagi keluarga yang ingin membangun family office di Hong Kong. Mereka menyediakan konsultasi pribadi dan rahasia yang dirancang sesuai kebutuhan, baik bagi yang baru mulai menjajaki maupun yang siap memulai langkah konkret.
Setelah Policy Address 2022 diumumkan, tim FamilyOfficeHK bergerak cepat mendorong pertumbuhan sektor family office.
Tim FamilyOfficeHK yang berada di bawah naungan InvestHK telah berhasil mencatatkan pencapaian lebih dari 200 family office yang telah difasilitasi untuk mendirikan dan memperluas operasi di Hong Kong. Angka ini melebihi target yang ditetapkan dalam Policy Address 2022 lebih cepat dari jadwal. Ini pun sejalan dengan komitmen mereka untuk menyambut hangat para pemilik aset global.
Bagi keluarga yang siap memulai, proses mendirikan family office di Hong Kong juga relatif sederhana, mirip dengan mendirikan perusahaan biasa, tanpa perlu izin regulasi awal untuk sebagian besar single family office.
Pendekatan tersebut memungkinkan keluarga Indonesia segera menata kekayaan, membangun sistem tata kelola profesional, dan memulai rencana jangka panjang.
Mulai dari menjaga aset, menyiapkan suksesi lintas generasi, hingga mengembangkan bisnis di pasar global, Hong Kong menawarkan infrastruktur terbaik, kepastian hukum, talenta profesional, dan fleksibilitas operasional untuk mewujudkannya.