KOMPAS.com – Pernah tiba-tiba mendapatkan notifikasi berisi ucapan “Selamat! Anda terpilih sebagai pemenang giveaway senilai jutaan rupiah!”, lengkap dengan tautan untuk mengklaim hadiah tersebut? Kalau iya, sebaiknya kamu berhati-hati.
Di era serbadigital seperti sekarang, berbagai aktivitas dilakukan lewat gawai, mulai dari komunikasi, belanja, hingga transaksi keuangan. Sayangnya, kemudahan ini turut dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk melancarkan aksi jebakan badman-nya.
Salah satu bentuk kejahatan siber yang marak terjadi adalah penipuan program berhadiah dari layanan keuangan populer. Contohnya, DANA Kaget.
Banyak orang mengira bahwa penipuan hanya menyebabkan kerugian materi. Padahal, dampaknya bisa jauh lebih dalam. Kejahatan ini dapat menyisakan luka psikologis yang tak kalah menyakitkan dari kehilangan uang.
Baca juga: Awas Jebakan Badman, Penipuan Digital yang Mengintai Pengguna Fintech
Dikutip dari laman Verywell Mind, Kamis (29/8/2024), korban penipuan sering kali mengalami rasa malu, kecewa, bahkan trauma emosional. Perasaan tertipu memunculkan rasa bersalah dan menurunkan kepercayaan diri. Akibatnya, tidak sedikit korban yang enggan berbagi cerita karena takut dihakimi atau dianggap ceroboh.
Korban penipuan dalam tulisan “The secret health hell of being scammed: ‘I felt as though my mind was disintegrating’” yang dimuat The Guardian, Rabu (23/10/2024), juga mengungkapkan hal serupa. Ia mengaku kehilangan kendali atas pikirannya sendiri.
Lebih dari itu, ia juga mengalami kecemasan begitu hebat sehingga sulit fokus saat menjalani aktivitas harian. Hal ini berlangsung dalam jangka panjang.
Fenomena tersebut bukan kasus tunggal. Laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dimuat Kompas.com, (4/5/2024), penipuan keuangan meningkat sebesar 25 persen sepanjang 2024. Sementara itu, Bank Indonesia dalam pemberitaan Kompas.com, Kamis (1/8/2024), melaporkan sistem keuangan nasional hampir setiap minggu mengalami gangguan akibat serangan siber.
Baca juga: Tidak Lagi Bunga atau Kejutan Romantis, Begini Bentuk Perhatian kepada Pasangan di Era Digital
Bahkan, sejak awal 2024 hingga Januari 2025, OJK telah menerima lebih dari 2.600 pengaduan terkait penipuan eksternal di sektor jasa keuangan, sebagaimana dikutip dari Kompas.id, Minggu (9/2/2025).
Tak hanya itu, laporan Akamai yang dirilis pada awal 2025 menyebutkan, layanan keuangan adalah sektor paling banyak diserang secara digital di kawasan Asia Pasifik dan Jepang, dengan lebih dari 18 miliar serangan dalam kurun waktu Januari 2023 hingga pertengahan 2024.
Hal tersebut menunjukkan bahwa siapa pun, tak peduli seberapa cakap terhadap teknologi, tetap rentan menjadi target kejahatan siber yang makin rapi dan meyakinkan.
Banyak yang keliru mengira bahwa hanya kelompok tertentu yang rentan terhadap penipuan. Padahal, kejahatan siber modern dengan segala tekniknya yang begitu meyakinkan mampu menjerat siapa saja. Bahkan, pengguna teknologi yang cakap sekalipun
Baca juga: Keamanan Finansial di Era Digital, Lebih dari Sekadar Punya Tabungan dan Investasi
Modus link palsu adalah contohnya. Kasus link DANA Kaget palsu menjadi bukti pelaku dengan sengaja membuat halaman tiruan yang secara visual sangat menyerupai halaman resmi. Dari logo, tampilan, hingga pesan-pesan yang digunakan. Semua dibuat sedemikian rupa agar terlihat autentik.
Tanpa kehati-hatian, pengguna bisa dengan mudah memasukkan informasi pribadi, seperti nomor ponsel, PIN, atau bahkan data akun. Dalam sekejap, data tersebut bisa digunakan untuk membobol akun dompet digital dan menguras isinya.
Agar tidak menjadi korban, penting untuk mengenali perbedaan antara tautan asli dan palsu. Tautan resmi DANA Kaget hanya menggunakan domain dana.id.
Jika ada tautan tampak serupa, tapi memiliki tambahan karakter mencurigakan, seperti angka acak atau ekstensi domain tidak lazim—misalnya .xyz, .free, atau .vip—patut dicurigai.
Baca juga: Awas Jebakan Badman, Ini Cara Cegah Penipuan Berkedok Kartu Fisik DANA
Selain itu, tautan asli tidak akan meminta informasi pribadi secara langsung di halaman utama. DANA juga tidak pernah menyebarkan tautan semacam ini melalui pesan pribadi.
Biasanya, tautan resmi disebarkan melalui kanal yang telah diverifikasi, seperti aplikasi DANA itu sendiri atau media sosial resmi milik perusahaan. Jadi, ketika menerima tautan yang mengatasnamakan DANA Kaget, jangan langsung tergoda untuk mengkliknya.
Luangkan waktu sejenak untuk memeriksa kembali keaslian tautan tersebut melalui aplikasi resmi atau dengan menghubungi layanan pelanggan DANA. Langkah kecil ini bisa melindungi kamu dari risiko besar.
DANA memahami bahwa edukasi merupakan kunci utama dalam melindungi pengguna dari jebakan digital. Melalui kampanye #AwasJebakanBadman, DANA mendorong pengguna untuk aktif melakukan tiga langkah sederhana tapi vital, yakni Monitor, Konfirmasi, dan Lapor.
Baca juga: 3 Ciri CS Palsu, Kenali Modusnya agar Tidak Tertipu
Monitor mengajak pengguna untuk lebih peka dalam memonitor aktivitas mencurigakan berkaitan dengan akun DANA. Jika menerima tautan atau pesan tidak biasa, apalagi mengatasnamakan DANA Kaget, sebaiknya jangan langsung percaya.
Konfirmasi mengajak pengguna untuk memeriksa keaslian link, nomor, atau akun media sosial yang menghubungi mereka lewat fitur DANA Protection di aplikasi resmi DANA.
Fitur DANA Protection memungkinkan pengguna mengecek apakah tautan yang diterima benar-benar berasal dari DANA. Jika terbukti palsu, pengguna bisa langsung menjalankan langkah ketiga, yakni melaporkan pelaku lewat kanal yang tersedia di aplikasi.
Sebagai langkah tambahan, penting bagi pengguna untuk mengetahui bahwa format link DANA Kaget asli selalu dimulai dengan https://link.dana.id/ dan hanya bisa diakses lewat aplikasi DANA, bukan melalui peramban (browser). Tautan resmi juga bisa langsung diklaim apabila akun dalam keadaan sudah masuk (log in).
Baca juga: Sering Dihubungi Pihak yang Mengaku Customer Service? Waspada dan Lakukan 3 Hal Ini
Jika menerima ajakan untuk mengunduh aplikasi DANA dari tautan yang dibagikan lewat grup pesan instan, seperti WhatsApp atau Telegram, sebaiknya dihindari. Sebab, aplikasi resmi hanya tersedia di toko aplikasi tepercaya, seperti Google Play Store dan App Store.
Tidak kalah penting, selalu rahasiakan PIN dan kode one-time password (OTP). Informasi ini bersifat pribadi dan tidak boleh dibagikan kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku dari DANA.
Jika tanpa sengaja sudah membagikan data tersebut atau mengklik tautan mencurigakan, pengguna disarankan segera mengganti PIN sebagai tindakan mitigasi.
Selain itu, akun media sosial resmi milik DANA hanya yang telah bercentang biru. Jangan mudah terkecoh dengan akun-akun serupa yang mencoba meniru untuk menipu.
Baca juga: Awas Link Palsu, Ini Cara Bedakan Tautan DANA Kaget Asli dan “Aspal”
Langkah-langkah sederhana di atas mungkin terasa sepele. Namun, itulah yang menjadi benteng pelindung dari maraknya modus penipuan digital yang makin rapi dan menyesatkan.
Perlu diingat pula, pesan giveaway yang tampak menggoda bisa jadi bukan pertanda rezeki, melainkan perangkap jebakan badman. Jadi, jangan biarkan rasa penasaran mengalahkan kewaspadaan.