KOMPAS. com - Unit teknologi global milik ByteDance, BytePlus, berkomitmen mendorong pertumbuhan bisnis lokal di Indonesia lewat solusi cloud berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Inovasi tersebut dirancang khusus sesuai kebutuhan dan konteks lokal untuk membantu pelaku usaha di Indonesia dalam mengadopsi teknologi digital, baik korporasi, perusahaan rintisan, hingga usaha kecil dan menengah.
Seperti diketahui, transformasi digital kini menjadi arena kompetisi ekonomi global yang menuntut adaptasi cepat. Akselerasi adopsi teknologi digital akan menentukan arah pertumbuhan bisnis mereka ke depan, khususnya bagi bisnis di Indonesia.
Apalagi, proyeksi kontribusi ekonomi digital terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia bakal mencapai 20 persen. Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Baca juga: Atasi Emisi karena AI, Big Tech Andalkan Nuklir dan Carbon Capture
Namun, realitas di lapangan menunjukkan fakta yang lebih kompleks. Sebanyak 99 persen pelaku UMKM di Indonesia masih belum sepenuhnya dapat memanfaatkan potensi teknologi digital.
Beragam kendala menghambat adopsi teknologi, mulai dari biaya implementasi yang tinggi hingga keterbatasan talenta digital yang terkonsentrasi di kota-kota besar. Masih banyak pula daerah lain tertinggal dalam hal infrastruktur teknologi.
Oleh karena itulah, BytePlus hadir dengan solusi konkret. Sebagai penyedia layanan AI dan cloud, BytePlus mengusung misi untuk mendorong percepatan pertumbuhan bisnis lokal di Tanah Air melalui solusi teknologi inovatif dari ByteDance.
BytePlus menawarkan solusi cloud berbasis AI dan machine learning, serta layanan yang dapat dipersonalisasi untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan meningkatkan pengalaman pengguna secara menyeluruh.
Baca juga: Memaknai Artificial Intelligence dalam UU Hak Cipta
Regional Lead of BytePlus for Indonesia and Malaysia Leon Chen mengaku senang BytePlus dapat hadir di Tanah Air.
BytePlus, lanjut Leon, hadir dengan misi untuk membangun kemitraan strategis dan jangka panjang dengan para pelaku usaha lokal agar mereka dapat bertumbuh pesat di era digital.
"Dengan mengembangkan sistem teknologi yang cerdas dan dapat disesuaikan dengan konteks lokal, kami berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan bisnis bagi pelaku usaha lintas sektor, baik di sektor keuangan, edukasi, kesehatan, ritel, media, hingga bisnis berbasis digital dengan teknologi yang mereka butuhkan, khususnya di era digital yang berkembang pesat saat ini," ujar Leon dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (19/4/2025).
BytePlus, imbuh Leon, mengambil langkah nyata untuk memberikan nilai tambah dengan lebih memahami lanskap bahasa di Indonesia.
Baca juga: Artificial Intelligence dan Pertanian
Dengan layanan BytePlus Voice, pengguna dapat mereplikasi suara dalam bahasa Indonesia. Bahkan, layanan ini mampu menangkap nada dan irama bahasa tersebut.
Layanan tersebut dihadirkan untuk membantu masyarakat Indonesia agar bisa mengekspresikan diri secara lebih alami sesuai konteks dan kearifan lokal. Lebih dari itu, BytePlus Voice juga menghormati aksen dan gaya bicara unik yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara.
BytePlus juga memiliki layanan platform ModelArk. Daripada memaksakan bisnis untuk beradaptasi dengan satu model atau sistem tertentu (large language model/LLM), ModelArk menyediakan akses ke berbagai model khusus, seperti DeepSeek dan SkyLark.
Model tersebut memudahkan para developer Indonesia memilih kemampuan yang paling sesuai dengan aplikasi mereka.
Baca juga: Jenis-jenis Artificial Intelligence dan Contoh Penerapannya yang Perlu Diketahui
Pendekatan tersebut dinilai relevan dengan tantangan yang sering dihadapi para pelaku industri di Indonesia, seperti sumber daya teknis yang terbatas, kebutuhan yang sangat spesifik, serta solusi yang dapat memberikan dampak secara langsung tanpa proses penyesuaian lama.
Chen menegaskan, BytePlus berkomitmen menjadi bagian penting dari ekosistem digital dan perjalanan AI di Indonesia.
“Dengan proyeksi ekonomi digital nasional yang diperkirakan akan menyumbang 20 persen terhadap PDB Indonesia pada 2045, kami melihat diri kami sebagai mitra jangka panjang dalam perjalanan ini. Kami menawarkan solusi yang aman, inklusif, dan dirancang sesuai dengan ragam kebutuhan pelaku usaha di Indonesia,” tutur Chen.
Solusi dari BytePlus dapat pula diterapkan untuk pelaku industri media dan hiburan, ritel, pariwisata, pendidikan, serta bisnis berbasis digital. BytePlus mengidentifikasi tantangan spesifik di tiap sektor, menerapkan teknologi yang relevan, dan menyesuaikan solusi agar selaras dengan konteks unik Indonesia.
Baca juga: Artificial Intelligence dan Bandara Masa Depan
Di sektor ritel, misalnya, manajemen inventori berbasis AI akan mampu memahami kerumitan rantai pasok di negara kepulauan.
Sementara bagi institusi pendidikan, solusi dari BytePlus mampu menyesuaikan dengan sistem pembelajaran yang menghormati keragaman bahasa dan budaya dalam kurikulum nasional.
Chen menilai, momentum kehadiran BytePlus di Indonesia juga terbilang tepat. Dengan tantangan ekonomi yang akan datang, bisnis di berbagai sektor sedang mengevaluasi ulang strategi digital mereka serta mencari mitra yang memahami teknologi dan konteks lokal.
“Pertumbuhan perusahaan e-commerce dan layanan digital yang pesat pascapandemi telah menciptakan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk solusi berbasis AI dan cloud secara efisien, tetapi tetap terjangkau,” tutur Chen.
Baca juga: Bagaimana Sebaiknya Membuat Regulasi Artificial Intelligence?
Bagi pemilik usaha yang ingin tahu lebih detail terkait solusi teknologi BytePlus tersebut dalam mentransformasikan bisnis, silakan menghadiri gelaran ForceX Indonesia 2025 di Shangri-La, Jakarta, pada Kamis (24/4/2025).
Acara tersebut akan memberi kesempatan bagi pemilik usaha untuk menjajaki secara langsung solusi AI dan cloud dari BytePlus.
Di ForceX Indonesia 2025, pengunjung akan melihat secara langsung cara teknologi AI dan cloud dari BytePlus dalam menjawab tantangan nyata yang dihadapi para pelaku usaha di Indonesia.
Para pelaku usaha dapat mendaftar dengan klik tautan berikut untuk menghadiri ForceX Indonesia 2025.