KOMPAS.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan optimisme atas keberlanjutan kinerja solid perseroan, meski tiga jajaran direksi perusahaan ditunjuk untuk menempati posisi strategis di dua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Sebagai informasi, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI yang digelar Senin (24/3/2025), Hery Gunardi resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) BRI menggantikan Sunarso dan Saladin D Effendi yang sebelumnya menjabat Direktur Teknologi Informasi BSI dipercaya menjadi Direktur Teknologi dan Informasi BRI. Disusul oleh Direktur Treasury & International Banking BSI Ari Rizaldi menjadi Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri.
Hery sendiri sebelumnya adalah Dirut BSI. Jabatan ini ia emban sejak bank hasil merger tersebut didirikan, yakni pada 1 Februari 2021. Sementara, Saladin menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Informasi BSI sejak Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BSI 2023.
“Kami mengucapkan selamat atas pengangkatan dua direksi dari BSI ke BRI dan satu direksi ke Bank Mandiri. Turut bangga bahwa talenta terbaik kami kini diberi amanah untuk mengelola bank terbesar di Indonesia dan mendukung pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” ujar Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (25/3/2025).
Baca juga: Bob Tyasika Ananta Jadi Plt Dirut BSI Gantikan Hery Gunardi
Bob juga menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Hery selama empat tahun ini. Di bawah arahannya, BSI mencatatkan kinerja konsisten dengan pertumbuhan dua digit hingga akhir 2024.
Sebagai tindak lanjut atas penunjukan itu, BSI telah menyiapkan mekanisme transisi. Sesuai ketentuan internal, Bob ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama.
Sementara itu, tanggung jawab Direktur Teknologi dan Informasi untuk sementara dijalankan oleh Grandhis H Harumansyah yang saat ini menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko.
Selain itu, posisi Senior Executive Vice President (SEVP) Teknologi Informasi BSI tetap dijabat oleh Muhammad Misbahul Munir. Penetapan resmi pengurus perseroan akan dilakukan dalam RUPS Tahunan BSI Tahun 2025.
Baca juga: Dua Direktur BSI Masuk Jajaran Direksi BRI
Bob memastikan, pihaknya siap melanjutkan arah transformasi BSI yang telah dicanangkan lewat Rencana Transformasi Tahap II (2026–2030) sejak merger.
Adapun transformasi tersebut berfokus menjadikan BSI sebagai salah satu dari lima bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar pada 2030.
“Kami siap melanjutkan transformasi yang telah dibangun Pak Hery. Kami juga berkomitmen membawa BSI terus tumbuh berkelanjutan serta menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi masyarakat,” ucap Bob.
Bob menambahkan, BSI akan terus memperkuat peran dalam mendukung pembangunan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, serta menjadi bank syariah modern, digital, dan inklusif dengan tetap menjunjung tinggi prinsip tata kelola perusahaan dan syariah.
Baca juga: Transaksi Remitansi BSI Capai Rp 1,5 Triliun Jelang Idul Fitri
Sejak resmi beroperasi sebagai entitas hasil merger pada 2021, BSI mencatat pertumbuhan signifikan. Aset perseroan naik dari Rp 236 triliun pada Februari 2021 menjadi Rp 409 triliun per akhir 2024. Posisi ini menempatkan BSI di peringkat keenam dalam industri perbankan nasional.
Dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami lonjakan dari Rp 206 triliun menjadi Rp 327 triliun dalam periode yang sama. Sementara pembiayaan tumbuh Rp 121 triliun menjadi Rp 278 triliun dengan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross di level 1,90 persen.
Dari sisi laba bersih, kinerja BSI juga terbilang moncer. Laba tercatat naik lebih dari tiga kali lipat dalam empat tahun, dari Rp 2,1 triliun pada 2020 menjadi Rp 7 triliun pada akhir 2024.
Capaian lain yang diraih yakni keberhasilan BSI masuk dalam daftar sembilan besar bank syariah global dari sisi kapitalisasi pasar pada 2024. Hal ini terjadi lebih cepat setahun dari target awal untuk menembus 10 besar dunia pada 2025.
Baca juga: Jadwal Operasional BSI Selama Lebaran 2025
Seluruh performa solid tersebut tidak lepas dari strategi bisnis yang konsisten, literasi perbankan syariah yang terus digalakkan, serta peran sentral Hery sebagai nakhoda BSI sejak awal pembentukan.