KOMPAS.com - Pemahaman pengelolaan keuangan yang baik dapat membantu seseorang mencapai tujuan keuangan dan mempersiapkan masa depan lebih baik. Inisiatif ini dilakukan dengan membuat anggaran, menabung, berinvestasi, dan melindungi diri dengan asuransi.
Berdasarkan hasil survei Indonesia Millennial Gen Z Report 2025, 65 persen milenial dan gen Z sudah memiliki fokus finansial untuk menyiapkan dana darurat. Sementara itu, 30 persen responden fokus untuk memiliki dana pensiun serta asuransi kesehatan sebagai strategi untuk mencapai masa depan yang aman.
Baca juga: Allianz Syariah Cetak Kontribusi Peserta Baru Rp 870 Miliar pada 2023
Meski demikian, sebanyak 66 persen generasi muda masih menghadapi tantangan finansial terbesar akibat peningkatan biaya hidup. Selain itu, mereka juga mengalami keterbatasan pendapatan, pengelolaan keuangan yang buruk, dan kurangnya tabungan.
Akibatnya, mereka memiliki keraguan untuk memiliki pondasi finansial yang kuat. Sementara itu, manajemen risiko bukan menjadi prioritas. Hal ini memengaruhi perencanaan keuangan yang sudah direncanakan atau sepatutnya dialokasikan secara rutin.
Sebagai pelaku industri keuangan yang memiliki misi mendukung kualitas hidup setiap orang, Allianz Indonesia turut berpartisipasi dalam kegiatan literasi terkait pengelolaan keuangan bagi generasi muda di tengah sejumlah tantangan finansial.
Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia Sunadi mengatakan, generasi muda, seperti gen Z, masih berada pada tahap memulai perjalanan finansial.
Baca juga: Allianz Life Cetak Pendapatan Premi Rp 16,2 Triliun Sepanjang 2023
Sementara itu, generasi muda yang lebih senior, seperti milenial, sudah berada pada tahap yang lebih matang, tetapi masih pada fase mencari kestabilan finansial untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Hal tersebut disampaikan Sunadi dalam Indonesia Millennial & Gen Z Summit 2024.
“Oleh karena itu, fondasi keuangan lewat manajemen risiko seperti dana darurat dan asuransi harus tetap dimiliki. Tujuannya, agar dapat menunjang tujuan finansial selanjutnya di masa depan,” ujar Sunadi dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (14/11/2024).
Sunadi menambahkan, Allianz Indonesia memiliki pertumbuhan nasabah gen Z dan milenial yang hampir seimbang dalam jumlah nasabah Allianz Indonesia, yaitu sekitar 45 persen. Jumlah nasabah gen Z dan milenial dapat terus bertumbuh apabila edukasi keuangan menyasar kelompok muda.
Generasi saat ini, lanjut Sunadi, sudah mulai menyadari risiko keuangan yang kerap hadir secara mendadak. Asuransi sebagai manajemen risiko sangat membantu dalam mempertahankan kestabilan finansial generasi muda.
“Hal ini terbukti dengan dominasi kelompok muda dalam pengajuan klaim penyakit yang tidak memandang usia,” tuturnya.
Sunadi turut memberikan tip untuk generasi muda yang ingin memiliki perencanaan keuangan matang dengan manajemen risiko.
Menurutnya, manajemen risiko dapat dimulai dengan menghitung alokasi pengeluaran, disiplin, serta konsisten dalam menyisihkan dana darurat yang sudah disesuaikan dengan pemasukan masing-masing.
Untuk generasi muda yang baru memulai perjalanan finansial, ia menyarankan mereka untuk mencari langkah perencanaan keuangan yang tepat. Salah satunya dengan mengacu pada piramida keuangan.
Berdasarkan konsep tersebut, dana darurat dan asuransi menjadi pondasi untuk menjaga kondisi keuangan dari berbagai risiko. Tahap selanjutnya, generasi muda dapat menginvestasikan kekayaan melalui produk investasi dan pendapatan pasif.
Generasi muda dapat mengikuti langkah-langkah setiap piramida keuangan untuk mewujudkan tujuan keuangan.
“Beberapa tahapan perencanaan keuangan dapat menjadi acuan untuk merencanakan kesejahteraan finansial, khususnya bagi generasi muda yang ingin mencapai stabilitas pengelolaan keuangan,” kata Sunadi.
Baca juga: Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024
Sebagai informasi, Allianz Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung generasi muda memiliki perlindungan finansial. Inisiatif ini dilakukan melalui inovasi produk A-Z dan aplikasi teknologi untuk memudahkan generasi muda menggunakan asuransi.
Guna meluruskan mindset generasi muda yang masih memiliki keraguan terhadap asuransi, Allianz Indonesia terus melakukan edukasi lewat platform media sosial.
Saat ini, Allianz Indonesia mengintegrasikan berbagai platform media sosial yang menargetkan generasi Z dalam menumbuhkan mindset yang tepat terkait asuransi.
Dengan berperan sebagai financial influencer tepercaya, Allianz Indonesia menyediakan konten yang relevan dengan karakteristik generasi muda di media sosial. Dengan demikian, kelompok yang belum familiar dengan asuransi dapat memahami dan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya.
Allianz Indonesia, kata Sunadi, akan terus berinovasi dalam menghadirkan produk yang mengikuti gaya hidup generasi muda. Saat ini, Allianz fokus untuk berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, baik regulator, komunitas, maupun mitra untuk menggelar literasi bagi segala kalangan.
“Dengan demikian, setiap orang dapat memahami dan memilih solusi proteksi yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” tuturnya.
Allianz Indonesia sudah melakukan berbagai kegiatan edukasi pada Bulan Inklusi Keuangan. Kegiatan ini menyasar para pelajar di beberapa wilayah, termasuk Yogyakarta. Sebut saja SMK Sanjaya Pakem, SMA Sanjaya XIV Nanggulan, dan SMA Stella Duce Bambanglipuro.
Pada kegiatan tersebut, Allianz Indonesia menghadirkan pembelajaran pengelolaan keuangan yang asik dengan contoh kehidupan sehari-hari melalui konsep Allianz SmartPlan Board Game.
Sebut saja, cara pengelolaan arus kas, pengeluaran untuk berbelanja, pentingnya menabung, dan berasuransi sebagai perlindungan atau safety net ketika kondisi keuangan keluarga mengalami risiko.
Selain itu, konsep pembelajaran tersebut juga mengajak peserta memahami jenis-jenis aset yang produktif. Dengan demikian, para pelajar dapat mengenal skenario yang dapat memengaruhi nilai aset, seperti kondisi pasar yang fluktuatif.
Setelah mengikuti edukasi, para pelajar diberikan materi lanjutan dan diajak membuat video singkat mengenai literasi keuangan yang sudah dipelajari. Selanjutnya, video ini disebarkan melalui sosial media peserta untuk memberikan dampak yang lebih luas.
Selain pelajar, Allianz juga memberikan pelatihan kepada guru dan karyawan sekolah tentang bagaimana mengelola dan membuat proyeksi anggaran keuangan keluarga.