BOGOR, KOMPAS.com – Diyah (59) tersenyum sumringah. Wanita asal Cianjur, Jawa Barat (Jabar), itu tak menyangka, penglihatannya akan kembali pulih seperti sedia kala.
Diyah adalah satu dari 200 pasien yang mendapatkan bantuan operasi katarak gratis di Rumah Sakit Umum (RSU) Hermina Bogor, Jawa Barat (Jabar), Selasa (27/8/2024).
Bantuan tersebut merupakan inisiatif dari PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk atau Sido Muncul yang bekerja sama dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) serta RSU Hermina Bogor.
“Mata kiri saya didiagnosis katarak sejak 9 bulan lalu. Disarankan operasi, tapi sempat ragu karena khawatir dengan proses yang panjang dan lama jika menggunakan (layanan) BPJS,” cerita Diyah.
Beruntung, Diyah mendapatkan informasi mengenai program operasi katarak gratis dari Sido Muncul pada awal Agustus 2024.
Baca juga: Sido Muncul Gandeng Kodam VI Mulawarman Bantu 75 Warga Balikpapan Operasi Katarak Gratis
Setelah proses verifikasi dan skrining, hari yang ditunggu Diyah tiba. Mengaku sempat deg-degan, Diyah bersyukur operasi berjalan lancar.
"(Saat dioperasi, rasanya) sakit sedikit. Enggak sampai 15 menit, operasi tahu-tahu sudah selesai," ucap Diyah.
Ia pun tak sabar menunggu penglihatannya kembali normal setelah pemulihan yang umumnya berjalan selama seminggu.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan bahwa katarak lebih dari sekadar kehilangan penglihatan. Gangguan ini juga bisa mengurangi kesejahteraan dan kualitas hidup penderitanya.
"Mereka (penderita katarak) enggak bisa beraktivitas, apalagi bekerja, karena 50 persen kualitas hidupnya hilang akibat katarak,” ucap dia.
Irwan menambahkan, operasi katarak gratis merupakan salah satu fokus Sido Muncul lewat program corporate social responsibility (CSR).
“Kehadiran kami di sini bukan hanya membantu, melainkan juga memberi tahu kepada orang-orang bahwa katarak bisa disembuhkan hanya dengan operasi,” ujar Irwan.
Sebagai informasi, kerja sama dengan Perdami dalam inisiatif katarak gratis telah dilakukan Sido Muncul sejak 2011. Hingga kini, Sido Muncul telah membantu mengoperasi lebih dari 56.000 mata katarak di seluruh Indonesia.
Sementara, kerja sama dengan RSU Hermina telah dilakukan sebanyak 4 kali. Sebelumnya, Sido Muncul dan RSU Hermina Bogor juga bekerja sama dalam memberikan operasi bibir sumbing gratis.
Selain operasi katarak gratis, Sido Muncul juga memberikan operasi bibir sumbing gratis di berbagai wilayah di Indonesia dan memberikan bantuan untuk anak-anak penderita stunting.
Bantuan secara simbolis diserahkan Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Direktur RSU Hermina Bogor dr Muyi Ayoe Hapsari, MM yang disambut dengan baik.
Baca juga: Bantu Warga Kembali Melihat Dunia, Sido Muncul Operasi 200 Penderita Katarak di Jakarta
Menurutnya, inisiatif tersebut dapat mengurangi tingkat risiko kebutaan katarak di Indonesia, khususnya di sekitar Bogor Raya. Kegiatan ini juga diharapkan dapat merangkul masyarakat penderita katarak agar kembali mendapatkan penglihatan yang jelas.
Dokter Ayoe menjabarkan, kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, mulai dari Senin (26/8/2024) hingga Rabu (28/8/2024).
"Hari pertama dimulai dengan skrining, sedangkan operasi dilakukan pada hari kedua. Adapun hari ketiga, dilanjutkan dengan pemeriksaan kontrol pascaoperasi. Sebanyak 10 dokter spesialis mata dilibatkan dalam operasi ini," jelas dr Ayoe.
Baksos operasi katarak gratis di RSU Hermina juga dihadiri oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Drg Elva Adhyaksani, Perwakilan Dinas Sosial Kota Bogor, perwakilan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) dan Bendahara SPBK Perdami Pusat dr Rio Rhendy, SpM(K).
Dokter Rio juga berterima kasih atas kerja sama serta dukungan dari Sido Muncul dan RSU Hermina.
Ia menyampaikan bahwa semula operasi katarak sulit disembuhkan. Umumnya, penderita katarak baru dioperasi setelah mengalami kebutaan.
“(Dahulu), cara (operasi katarak) tidak seperti sekarang, tetapi ditusuk sehingga lensa yang sudah matang (tebal akibat katarak) jatuh ke belakang dan penglihatan pun terbuka. Namun, jarak pandang (setelah operasi) hanya sekitar satu meter," jelas dr Rio.
Baca juga: Gelar Operasi Gratis, Sido Muncul Bantu 150 Penderita Katarak di Bandung
Perkembangan teknologi pada dunia kedokteran kemudian memungkinkan operasi katarak dapat dilakukan hanya dalam waktu 15 menit. Hasil operasi pun lebih optimal sehingga penderita bisa mendapatkan penglihatan seperti sedia kala dalam waktu satu minggu.
"Katarak memang bukan operasi yang membahayakan tubuh. Namun, penyakit ini bisa mengurangi kualitas hidup penderita, termasuk dalam aspek ekonomi,” kata dr Rio.
Dokter Rio menilai bahwa kegiatan hari ini dapat membantu menjaga kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Baca juga: Berkat Operasi Katarak Gratis di Cirebon, Wartawan Ini Bisa Bernapas Lega