KOMPAS.com - Aksi social engineering atau manipulasi psikologis untuk mendapatkan akses ke informasi pribadi kian marak dalam beberapa tahun belakangan.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2023, modus penipuan melalui platform digital meningkat 30 persen dibandingkan 2022.
Salah satu modus yang marak terjadi adalah penipuan customer service (CS) palsu. Modus ini disebutkan telah menyebabkan total kerugian hingga miliaran rupiah.
Pelaku biasanya mengaku sebagai CS dari lembaga keuangan. Mereka melakukan upaya manipulatif agar korban mau memberikan data pribadi ataupun melakukan sejumlah transaksi dengan berbagai alasan.
Supaya terhindar dari penipuan, simak cara berikut.
Panik merupakan reaksi alami ketika seseorang menghadapi situasi yang tidak terduga. Meski demikian, panik bisa menjadi celah yang dimanfaatkan penipu untuk mengelabui calon korban.
Baca juga: Banyak Kasus Customer Service Palsu, Begini Tip agar Aman dan Terhindar dari Penipuan
Oleh karena itu, Anda harus tetap tenang ketika menerima panggilan atau pesan dari seseorang yang mengaku sebagai CS. Evaluasi situasi dengan hati-hati dan jangan langsung percaya perkataan orang yang mengaku sebagai CS.
Ingat, lembaga keuangan resmi tidak akan meminta informasi sensitif atau melakukan transaksi secara mendadak tanpa pemberitahuan resmi.
Salah satu taktik yang sering digunakan penipu untuk menjerat korban adalah menawarkan promo atau hadiah menarik. Saat menjalankan aksinya, penipu kerap menawarkan promo dengan bahasa yang mendesak agar korban segera mengikuti promo fiktif.
Misalnya, penipu dapat mengirim pesan yang mengatakan Anda memenangkan hadiah besar. Untuk mendapatkan hadiah ini, Anda harus segera mengirimkan data pribadi atau melakukan pembayaran tertentu.
Baca juga: 3 Ciri CS Palsu, Kenali Modusnya agar Tidak Tertipu
Sebelum terbuai dengan iming-iming hadiah, pastikan untuk memverifikasi keaslian promo tersebut melalui kanal resmi lembaga yang bersangkutan. Promo asli biasanya diumumkan melalui laman atau media sosial resmi lembaga tersebut.
Jangan mudah tergiur dengan penawaran yang terlalu muluk karena itu bisa jadi salah satu trik penipu untuk menjerat korban.
Data pribadi, seperti nomor identitas, nomor rekening, atau kata sandi, merupakan informasi yang sangat berharga.
Lembaga keuangan resmi tidak akan meminta data pribadi melalui telepon, pesan teks, atau email. Oleh karena itu, Anda tidak boleh memberikan data pribadi kepada pihak lain secara sembarangan.
Baca juga: Ingin Menjalani Frugal Living Sambil Nikmati Gaya Hidup? Ini Caranya
Jika Anda diminta memberikan data pribadi oleh seseorang yang mengaku sebagai CS, segera hentikan komunikasi dan verifikasi kebenaran permintaan tersebut melalui jalur resmi.
Misalnya, jika seseorang menghubungi Anda dan mengaku sebagai CS dari bank, segera hubungi bank tersebut melalui nomor telepon resmi yang tercantum di situs web untuk memverifikasi. Jangan pernah memberikan data pribadi Anda tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu.
Sebagai informasi, dalam modus penipuan ini banyak oknum palsu yang juga berpura-pura dari dompet digital DANA lho.
Untuk membuat pengguna aman dari berbagai modus penipuan, DANA pun mengeluarkan kampanye bertajuk #AwasJebakanBadman.
DANA memberikan edukasi dan sejumlah informasi penting pada kampanye tersebut agar masyarakat terhindar dari aksi kejahatan digital bermodus CS palsu. Adapun kampanye #AwasJebakanBadman terdiri dari tiga aksi nyata, yakni monitor, konfirmasi, serta lapor.
Pertama, monitor. Konsumen harus selalu monitor berbagai modus kejahatan saat bertransaksi online.
Misalnya, jika Anda menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari CS DANA, sebaiknya jangan langsung percaya. Cek kembali apakah nomor yang menghubungi Anda merupakan nomor asli atau bukan.
Kedua, konfirmasi. Konsumen DANA bisa menggunakan fitur DANA Protection di aplikasi DANA untuk mengecek asli atau palsunya link, kontak, ataupun media sosial dari tindak penipuan yang mengatasnamakan DANA.
Dengan melakukan konfirmasi di DANA Protection, Anda bisa lebih mudah mengetahui oknum yang mencoba menipu.
Ketiga, lapor. Langsung melaporkan ke Aduan Nomor di DANA Protection apabila CS yang menghubungi Anda terbukti hanya mengaku-ngaku sebagai pihak dari DANA.
Fitur tersebut akan langsung menghubungkan Anda dengan layanan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Dengan demikian, Anda tidak hanya membantu diri sendiri terhindar dari penipuan online, tetapi juga membantu pengguna DANA lain.
Selain ketiga informasi tersebut, Anda juga bisa menerapkan tip-tip lain dari DANA agar terhindar dari modus penipuan. Salah satunya adalah CS DANA tidak lagi melayani keluhan lewat WhatsApp. Apabila memiliki keluhan, pengguna DANA dapat melakukan aduan melalui live chat DANA Digital Assistance (DIANA), call center DANA di nomor 1500445, dan email help@dana.id.
Selain itu, CS DANA juga tidak pernah meminta informasi pribadi. CS DANA tidak akan meminta pengguna untuk membagikan informasi pribadi, seperti kode one-time password (OTP) dan personal identification number (PIN) DANA.
Selain itu, CS DANA juga tidak akan menghubungi nasabah terlebih dahulu. Mereka tidak akan pernah menghubungi pengguna terlebih dahulu jika pengguna tidak membuat laporan.
Itulah lima langkah yang bisa dilakukan untuk menghadapi penipuan. Untuk informasi lebih lengkap mengenai fitur dan keamanan DANA, silakan kunjungi laman resmi DANA atau akun Instagram @dana.id dan TikTok @dana.Indonesia.