KOMPAS.com – Setiap tahun, ribuan siswa di Indonesia menanti pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dengan harap-harap cemas.
Persaingan yang begitu ketat membuat banyak calon mahasiswa harus menghadapi kenyataan pahit. Tak sedikit dari mereka yang gagal mendapatkan tempat di perguruan tinggi negeri impian mereka.
Dalam kondisi seperti ini, muncul pertanyaan, ke mana harus melangkah selanjutnya?
Bagi mereka yang ingin mendapatkan pendidikan berkualitas dengan biaya yang lebih terjangkau, Malaysia hadir sebagai alternatif menarik.
Melansir Global Flow of Tertiary-Level Students yang dikeluarkan Unesco Institute for Statistics 2021, Malaysia menempati peringkat kedua sebagai negara tujuan mahasiswa Indonesia dengan jumlah 8.440 mahasiswa.
Dengan perpaduan budaya Melayu, China, dan India yang kaya, Malaysia menawarkan atmosfer belajar yang multikultural, tetapi memiliki kedekatan dengan budaya Indonesia.
Tidak perlu menempuh perjalanan panjang berjam-jam seperti halnya ke benua lain. Dari Jakarta, Surabaya, atau Medan, Malaysia dapat dijangkau hanya dalam waktu 2–3 jam penerbangan.
Kedekatan geografis itu memudahkan mahasiswa untuk pulang ke Indonesia saat liburan atau dalam keadaan darurat.
Selain itu, kesamaan budaya, bahasa, dan agama membuat mahasiswa Indonesia merasa lebih cepat beradaptasi dan nyaman menjalani kehidupan di sana.
Dibandingkan dengan negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, Inggris, atau Australia, biaya kuliah di Malaysia pun jauh lebih ramah di kantong.
Untuk universitas negeri, biaya kuliah dimulai dari Rp 15 juta per semester. Sementara, di universitas swasta, biaya bervariasi tergantung program studi. Meski demikian, angka tersebut tetap berada dalam kisaran yang lebih terjangkau ketimbang negara-negara tujuan studi populer lainnya.
Menariknya, perguruan tinggi di Malaysia memberikan kesempatan masuk berdasarkan nilai akademik dan kualifikasi bahasa Inggris, seperti IELTS, MUET, atau TOEFL iBT. Proses ini berbeda dengan Indonesia yang mewajibkan SNBT.
Bahkan, banyak universitas di Malaysia yang tidak membebankan uang pangkal atau biaya gedung sehingga mengurangi beban finansial mahasiswa baru.
Biaya hidup di Malaysia juga lebih rendah ketimbang negara-negara tujuan studi lainnya. Sebagai gambaran, rata-rata pengeluaran mahasiswa per bulan untuk akomodasi adalah sekitar Rp 800.000 hingga Rp 2 juta, bergantung lokasi dan jenis tempat tinggal.
Sementara untuk makan dan minum, rata-rata pengeluaran mahasiswa sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta
Kemudian, biaya transportasi sekitar Rp 500.000 serta keperluan lain, seperti internet, hiburan, dan belanja pribadi sekitar Rp 1 juta.
Jadi, dengan total sekitar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per bulan, Malaysia menawarkan pengalaman belajar di luar negeri dengan biaya yang tetap bersahabat.
Malaysia juga dikenal sebagai negara dengan sejumlah perguruan tinggi dengan kualitas unggul. Nama-nama seperti Universiti Malaya (UM), Universiti Putra Malaysia (UPM), dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), sering masuk dalam daftar universitas terbaik dunia.
Tak hanya itu, kerja sama dengan institusi ternama dari Inggris dan Australia juga memungkinkan mahasiswa memperoleh gelar dari universitas luar negeri tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.
Baca juga: Visit Malaysia 2026 Resmi Diluncurkan, Jadi Tonggak Baru Pariwisata Negara Malaysia
Lebih dari itu, Malaysia bukan sekadar tempat belajar, melainkan juga pusat bisnis dan ekonomi Asia Tenggara. Mahasiswa yang kuliah di Malaysia memiliki kesempatan untuk magang di perusahaan multinasional dan membangun jaringan profesional yang dapat menjadi bekal berharga setelah lulus.
Tak sedikit alumni yang berhasil mendapatkan pekerjaan di Malaysia ataupun negara lain melalui program industri dan kewirausahaan yang ditawarkan universitas.
Pemerintah Malaysia melalui Education Malaysia Indonesia juga aktif memberikan berbagai kemudahan bagi pelajar internasional. Mulai dari layanan konsultasi pendidikan hingga bantuan dalam pengurusan visa, semua kemudahan itu dirancang untuk memastikan mahasiswa asing dapat menyesuaikan diri dengan mudah.
Mahasiswa juga memanfaatkan sejumlah portal, seperti Discover Education Malaysia dan Education Malaysia Global Services (EMGS), untuk pendaftaran dan pengurusan visa.
Mendaftar kuliah di Malaysia tidak serumit yang dibayangkan. Berikut adalah langkah-langkah yang harus ditempuh.
1. Pilih universitas dan program studi
Pelajari berbagai pilihan perguruan tinggi dan program studi melalui portal "Discover Education Malaysia" untuk menemukan yang paling sesuai dengan minat akademik.
2. Siapkan dokumen yang diperlukan
Dokumen utama yang perlu disiapkan meliputi ijazah SMA/sederajat, transkrip nilai, rapor, paspor, dan sertifikat bahasa Inggris.
3. Ajukan permohonan
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui situs resmi universitas atau melalui agen pendidikan resmi.
4. Urus visa pelajar
Setelah diterima di universitas, proses pengajuan visa dapat dilakukan melalui EMGS (https://visa.educationmalaysia.gov.my/) dengan bantuan universitas yang bersangkutan.
5. Persiapkan keberangkatan
Setelah visa disetujui, calon mahasiswa dapat merencanakan perjalanan mereka dan mengikuti sesi orientasi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi Malaysia untuk memudahkan adaptasi.
Bagi calon mahasiswa Indonesia yang menginginkan pendidikan berkualitas tanpa harus terbebani biaya tinggi, Malaysia dapat menjadi pilihan yang sangat menarik.
Dengan sistem pendidikan yang diakui dunia, lokasi yang dekat, serta lingkungan yang ramah bagi pelajar Indonesia, Malaysia menawarkan pengalaman belajar yang tidak hanya mengasah kemampuan akademik, tetapi juga membentuk wawasan global.
Berbagai dukungan yang diberikan bagi mahasiswa internasional, perjalanan akademik di Malaysia bisa menjadi gerbang menuju masa depan yang lebih cerah.