TANGERANG, KOMPAS.com – Punya kemampuan berbeda (difabel) tak menjadi halangan untuk menorehkan prestasi. Hal itu dibuktikan siswa difabel Sekolah Khusus (SKh) Aditiya Silih Asih di Serdang Kulon, Kabupaten Tangerang, Banten, yang berhasil berkontribusi mewujudkan lingkungan berkelanjutan.
Sekolah khusus itu tak sekadar menumbuhkan asa siswa difabel. Para siswa juga ditanamkan sikap cinta pada alam melalui pendidikan berwawasan lingkungan yang didukung Astra Infra, salah satu unit bisnis pada Grup Astra yang memiliki pengalaman sebagai investor-operator di bidang infrastruktur.
Keberhasilan pendidikan berwawasan lingkungan di SKh Aditiya Silih Asih mendapatkan apresiasi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Banten. Sekolah ini meraih predikat sebagai Sekolah Adiwiyata 2024 tingkat Provinsi Banten.
Untuk mendapatkan predikat tersebut, sekolah harus memenuhi minimal empat indikator wajib. Pertama, kebijakan berwawasan lingkungan. Kedua, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan.
Ketiga, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif. Keempat, pengelolaan sarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan.
Salah satu guru SKh Aditiya Silih Asih, Galuh, mengatakan, Sekolah Adiwiyata merupakan predikat untuk sekolah yang berhasil melaksanakan pendidikan lingkungan hidup.
Predikat tersebut, lanjut Galuh, menunjukkan bahwa sekolah menjadi lembaga pendidikan berwawasan lingkungan sehingga dapat mendorong kesadaran cinta lingkungan kepada seluruh stakeholder, termasuk siswa.
“Seluruh pihak di sekitar sekolah, termasuk siswa difabel, dapat menyadari bahwa lingkungan hijau adalah lingkungan yang sehat dalam suatu komunitas,” ujar Galuh kepada Kompas.com, Rabu (31/7/2024).
Sebelumnya, SKh Aditiya Silih Asih meraih predikat sama untuk tingkat Kabupaten Tangerang.
Capaian tersebut merupakan hasil konsistensi sekolah dalam mengimplementasikan visi yang diusung, yakni menciptakan sekolah dengan lingkungan asri.
“Dengan visi tersebut, aspek keadiwiyataan kami tonjolkan dalam kegiatan belajar mengajar di SKh Aditiya Silih Asih. Meski siswa kami merupakan penyandang tunagrahita, tunadaksa, autis, dan tunarungu, mereka mampu merespon serta mengimplementasikan praktik cinta lingkungan di sekolah,” kata Galuh.
Untuk menjadi Sekolah Adiwiyata, lanjut Galuh, pihaknya menghadirkan inovasi lewat sejumlah program lingkungan, mulai dari Kebunku, Rumah Tanaman, Pemanfaatan Limbah Air, Sumur Biopori, Bank Sampah, hingga aksi Hemat Listrik.
Para tenaga pendidik tak sekadar mengajar di kelas. Mereka juga mengajak siswa-siswa tersebut terlibat dalam implementasi program-program Adiwiyata, baik tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), maupun sekolah menengah atas (SMA).
Pada program Kebunku, setiap kelas dari berbagai tingkat memiliki jadwal masing-masing untuk melaksanakan tugas merawat tanaman. Setiap anak bahkan memiliki lubang tanah sendiri di kebun untuk ditanam benih. Dengan demikian, mereka belajar bertanggung jawab atas pertumbuhan tanaman tersebut.
“Selain membangun kesadaran mereka terhadap lingkungan, kegiatan ini turut menstimulasi motorik mereka,” ungkap Galuh.
Selain menanam dan merawat, siswa juga diajak memanfaatkan limbah air wudhu dan cuci tangan. Limbah air ini dialirkan ke tempat penampungan air. Air di penampungan ini digunakan untuk menyiram tanaman di Rumah Tanam.
Setiap siswa secara berkala mendapat giliran untuk menyiram tanaman tersebut. Dengan begitu, mereka turut terlibat dalam penghematan sumber daya air untuk mewujudkan lingkungan berkelanjutan.
Kemudian, program Bank Sampah merupakan sistem pengelolaan yang melibatkan murid dan warga sekolah dalam pengumpulan, pemilahan, dan pengelolaan sampah.
“Bank Sampah menjadi sarana edukasi pengelolaan sampah bagi siswa melalui prinsip 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Untuk sampah organik, siswa dapat menempatkannya di sumur biopori yang tersedia di beberapa titik di area sekolah,” paparnya.
Pendampingan Astra Infra
Seperti telah disinggung, pendidikan berwawasan lingkungan di SKh Aditya Silih Asih mendapat dukungan dan pendampingan dari Astra Infra.
Group Chief Operating Officer Astra Infra, Billy Perkasa Kadar mengatakan, pihaknya turut terlibat dalam pendampingan SKh Aditiya Silih Asih dalam mengimplementasikan program Sekolah Adiwiyata. Upaya tersebut merupakan bagian dari aksi tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
“Pembinaan Astra Infra terhadap SKh Aditiya Silih Asih merupakan salah satu upaya dan komitmen Astra Infra untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai nilai inklusi,” ujar Billy.
Head of Sustainability Management Astra Infra, Beny Priyatna Kusumah menjelaskan, dukungan terhadap SKh Aditiya Silih Asih merupakan bagian dari program Infra Cerdas yang merupakan salah satu pilar pada kegiatan CSR Astra Infra, yaitu pilar pendidikan.
Pihaknya menilai, SKh Aditiya Silih Asih konsisten menerapkan nilai-nilai cinta lingkungan dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, Astra Infra memberikan pendampingan agar dapat meraih prestasi serupa di tingkat provinsi.
“Alhamdulillah, SKh Aditiya berhasil meraih predikat tersebut setelah memenuhi indikator yang ditentukan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten,” terang Beny.
Pihaknya menilai, SKh Aditiya Silih Asih konsisten menerapkan nilai-nilai cinta lingkungan dalam kegiatan belajar mengajar.
Beny menjelaskan, Astra Infra menjembatani diskusi-diskusi mendalam dengan Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, dan dinas lain di Provinsi Banten terkait indikator yang dapat dicapai dalam menjalankan program pendidikan berwawasan lingkungan.
Agar bisa mendapat predikat Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi, SKh Aditiya Silih Asih harus mencapai nilai minimal 85. Pada tahun sebelumnya, nilai sekolah tidak mencapai batas tersebut.
“Karena itu, kami diskusi dengan dinas terkait kira-kira apa yang perlu dilakukan untuk mendongkrak nilai tersebut. Setelah mendapat beberapa indikator, kami memberikan dukungan program untuk meningkatkan nilai serta mendampingi dalam pelaksanaan program serta tahapan penilaian,” kata Beny.
Adapun aspek yang sudah terpenuhi, antara lain, adalah inovasi, energi, dan kebersihan. Masing-masing aspek diturunkan dalam bentuk program praktis.
Pada program Kebunku, misalnya, siswa SKh Aditiya Silih Asih dilibatkan dalam merawat tanaman dan menanam. Siswa juga diajak mewujudkan Rumah Tanaman lewat produksi bibit.
“Selain itu, ada pula aspek edukasi mengenai tanaman. Dalam hal ini, kami memberikan support dengan menyediakan papan nama tanaman, bak air limbah, dan tempat pemilahan sampah. Alhamdulillah, tahun ini menang di tingkat provinsi. Tinggal menunggu pengumuman secara resmi, tapi draft Surat Keputusan (SK) sudah diterbitkan DLH Provinsi Banten dan ditandatangani pejabat terkait,” papar Beny.
Dukungan Astra Infra juga diwujudkan lewat pemberian beasiswa bagi siswa-siswa berprestasi.
Program beasiswa diharapkan dapat memupuk semangat siswa SKh Aditiya Silih Asih untuk menorehkan prestasi, baik secara akademis maupun ekstrakurikuler.
“Astra Infra rutin memberikan beasiswa senilai Rp 20 juta per semester. Ke depan, kami memberikan dukungan serupa di ranah lingkungan agar SKh Aditiya Silih Asih dapat meraih predikat Sekolah Adiwiyata di tingkat nasional,” kata Beny.